Cara Tekan Biaya Traveling di Jepang

09 Januari 2019

Selama bertahun-tahun, Jepang pernah menjadi sebagai negara dengan biaya hidup termahal di dunia. Walau sekarang posisi itu sudah digeser oleh Singapura, namun traveler harus tetap cerdik untuk bisa menekan biaya traveling ke negara indah yang berhasil mengawinkan dunia modern dan budaya tradisional ini. Perencanaan yang matang akan sangat membantu untuk bisa membuat biaya traveling ke Jepang jadi lebih mudah. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dipertimbangkan.

Waktu Kepergian

Kebanyakan orang akan berpikir untuk pergi ke Jepang di Golden Week yaitu sekitar akhir April dan awal Mei di mana bunga Sakura sedang berkembang. Tidak ada keraguan bahwa Jepang memang terlihat sangat cantik di musim ini, tapi siap-siap biaya traveling akan jadi sangat tinggi. Mulai dari pesawat sampai hotel, harganya akan jadi berlipat lebih mahal.

Bepergian di musim yang lebih sepi, terutama saat musim dingin pada Desember hingga Febuari, bukan berarti tidak bisa melihat keindahan alam Jepang. Dengan biaya yang jauh lebih murah, untuk akomodasi dan tiket pesawat, kita bisa menikmati cantiknya salju di pegunungan Jepang, juga suasana kota Tokyo yang berbeda dengan orang-orang yang terlihat lebih fashionable karena menggunakan pakaian musim dingin.

Tiket pesawat

Harga normal tiket pesawat ke Jepang ada di kisaran Rp 6-8 juta. Namun kalau kita pintar-pintar dan teliti membeli tiket dari jauh hari, bisa mendapat tiket lebih murah hingga setengah harga tersebut. Caranya, pertama hindari kepergian di bulan Mei-September. Kemudian rencanakan sejak sekitar 6 bulan sebelumnya, atau bahkan lebih lama. Sejumlah website seperti Skycanner dan Cheepo Air menyediakan fitur “alert” untuk membantu kita mendapat informasi ketika tiket tujuan ke satu tempat sedang turun harga.

Sebaiknya, pembelian tiket pesawat juga memerhatikan rencana itinerary. Karena Jepang memiliki berbagai kota yang menarik untuk dikunjungi, bisa saja kedatangan dan keberangkatan kita menggunakan bandara yang berbeda, sehingga akan lebih hemat di harga transportasi dalam negeri. Misalnya, masuk ke Jepang dari Tokyo, kemudian keluar dari Osaka.

Ketika membeli tiket pesawat, perhatikan juga harga tiket yang menggunakan bandara yang lebih kecil. Kebanyakan wisatawan internasional akan memilih masuk dan keluar melalui bandara utama seperti Bandara Narita di Tokyo atau Bandara Kansai di Osaka. Padahal, kadang ada pula pilihan lain seperti Bandara Itami yang kadang menawarkan tiket lebih murah. Ketika membeli tiket, gunakan kembali situs pembanding tiket, lalu ketikkan Jepang (seluruh bandara) untuk tujuannya, daripada langsung mengetikkan satu kota khusus.

Penginapan

Untuk penginapan dengan budget yang sangat terbatas, saran pertama adalah dengan mengecek layanan Airbnb. Agar lebih cepat, langsung saja atur filter agar daftar penginapan yang ditawarkan sesuai budget. Beberapa penginapan di Airbnb bahkan menawarkan harga hanya USD 10 atau sekitar Rp 150 ribu per malam untuk dua orang, dengan kondisi apartemen secara keseluruhan bisa dipakai pengunjung, atau tidak berbagi dengan host. Bahkan, kalau bepergian ramai-ramai, ada juga apartemen yang bisa diinapi sampai enam orang dengan harga tidak sampai Rp 300 ribu semalam. Dan bagusnya lagi, apartemen-apartemen ini berada di sentral kota sehingga sangat mudah untuk bepergian. Hemat kan? Namun kelemahannya adalah, karena sangat murah, peminat pun sangat tinggi. Lagi-lagi perencanaan jauh-jauh hari akan sangat membantu.

Pilihan lain yang juga terkenal di Jepang adalah penginapan berbentuk asrama serta yang berbentuk kapsul. Pengunjung harus siap untuk berbagi dengan pengunjung lain, termasuk berbagi kamar mandi. Namun, jangan khawatir. Kebersihan di Jepang sangatlah terjaga. Untuk penginapan seperti ini biayanya di kisaran Rp 200-300 ribu semalam. Hal yang menarik dari menginap di asrama dan kapsul, traveler akan punya kesempatan berkenalan dengan traveler dari seluruh dunia, berbagi cerita hingga bisa merencanakan untuk traveling bersama.

Kalau bujet sangat-sangat terbatas, hal lain yang juga bisa dipertimbangkan adalah menggunakan jasa Couchsurfing. Di sini, traveler bisa menumpang menginap di rumah penduduk lokal dengan gratis. Karena gratis, profile user berperan penting. User yang biasanya akan diterima adalah yang menerima review positif. Jadi, coba lebih dulu tawarkan diri menjadi host di Indonesia untuk mengumpulkan review yang baik, baru kemudian manfaatkan jasa Couchsurfing.

Beberapa traveler juga menawarkan opsi yang lebih ekstrim seperti menginap di pinggir jalan menggunakan sleeping bag atau menginap di warnet. Namun, kedua hal ini tentu akan membuat jalan-jalan menjadi lebih tidak nyaman.

Makan

Jepang terkenal sebagai surga makanan enak, juga surga kuliner mahal. Tapi ada banyak cara untuk mensiasati ini. Cara termudah adalah, makan dari convenient store atau swalayan. Di situ kita bisa menemukan menu-menu makanan yang terhitung sangat murah. Misalnya, onigiri dijual dengan harga tidak sampai Rp 15 ribu per buah, atau bento yang harganya dimulai dari sekitar Rp 40 ribu per buah. Dan jangan mengira bahwa menunya terbatas. Menu bento dan makanan di swalayan, terutama yang ada di tengah kota, sangat beragam. Enaknya lagi, mereka juga menyediakan microwave untuk menghangatkan makanan.

Kalau sekali-sekali ingin makan enak seperti sushi, coba perhatikan beberapa restoran yang menyediakan menu dengan harga lebih murah di jam makan siang. Sebab ada beberapa tempat yang menghargai makananya lebih mahal saat jam makan malam.

Keliling Jepang

Transportasi adalah salah satu biaya paling mahal di Jepang. Karenanya, tinggal di tengah kota justru bisa lebih murah kalau kita bisa mendapatkan akomodasi dengan harga terjangkau. Sehingga jalan-jalan di pusat kota cukup berjalan kaki.

Kalau tidak terburu-buru, pilih naik bus. Selain harga lebih murah, kita juga bisa melihat-lihat pemandangan kota dari atas bus. Kalau ingin agak lebih cepat, pilih kereta bawah tanah. Yang pasti, hindari bepergian menggunakan taksi. Soalnya, tarif taksi di Jepang super mahal.

Untuk yang berencana bepergian lintas kota, pesan Japan Rail Pass (JRP). Memang harganya tidak murah yaitu sekitar Rp 3,5 juta (sekitar 29 ribu yen), namun kita bisa menggunakan JRP sepuasnya selama tujuh hari, atau batas waktu lainnya sesuai paket dan harga yang kita pilih. Ini jauh lebih murah daripada membeli tiketnya secara satuan yang harganya bisa mulai Rp 1,3-5 juta sekali perjalanan pulang pergi. JRP menjadikan perjalanan lebih hemat kalau kita berencana pergi ke banyak kota. Kita juga bisa memanfaatkan JRP untuk naik kereta dari bandara ke tengah kota. Jangan lupa untuk memperhitungkan jangka waktu pemakaian yah! Usahakan untuk membeli JRP sejak berada di Indonesia, karena membeli langsung di Jepang bisa jadi lebih mahal.

Selain JR Pass, ada juga tiket terusan 5 hari yang disebut Seishun 18 Kippu seharga 11.580 yen atau sekitar Rp 1,5 juta. Dengan tiket terusan ini, pengunjung bisa mengelilingi seluruh rute kereta api lokal di Jepang, mulai dari Hokkaido hingga Kyushu. Jadi, kalau tidak berencana bepertian jauh-jauh dari Tokyo, lupakan JRP dan pilih terusan ini.

Jangan terlalu ambisius menentukan banyak kota yang ingin dikunjungi. Puaskan diri mengunjungi beberapa kota pilihan dan nikmati berbagai pilihan jalan-jalan di sana. Kalau waktu terbatas, lebih baik memilih mengunjungi Jepang kembali di lain waktu daripada langsung ke banyak kota, namun tidak menikmati perjalanan.

Tujuan Jalan-Jalan

Banyak sekali tempat wisata di Jepang yang gratis. Traveler tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk mengunjungi sejumlah tempat, misalnya menikmati bangunan-bangunan kontemporer Jepang, melihat taman-taman yang indah, menuju ke pasar tradisional dengan pemandangan sibuk khas Jepang, juga pergi ke beberapa kuil.

Di Jepang, banyak juga penduduk lokal yang menyediakan jasa tur gratis. Biasanya mereka ini adalah anak-anak muda yang ingin belajar Bahasa Inggris. Walau beberapa kali mungkin komunikasi akan sedikit terbatas, namun yang menarik adalah mereka bisa mengajak melihat Jepang dengan sudut pandang penduduk lokal.

Souvenir

Hal lain yang juga cukup mahal di Jepang adalah belanja! Namun, jangan khawatir. Kalau ingin membeli souvenir untuk dibawa kembali ke Indonesia, langsung tuju saja Daiso yang ada di kota-kota besar. Mereka menjual berbagai barang dengan harga di bawah 100 yen.

Komunikasi

Karena internet di Jepang hampir selalu memiliki jaringan yang kuat, menggunakan pocket wifi adalah pilihan yang bijak untuk menghemat budget. Sehingga kita bisa berkomunikasi menggunakan whatsapp call atau berbagai aplikasi messenger lainnya, daripada membeli nomor lokal Jepang yang akan lebih mahal. Oleh karena itu, menyewa wifi portable akan sangat membantu. Di Indonesia, berbagai travel agent menyewakan wifi portable ini dengan harga murah. Beberapa host Airbnb juga menyediakan fasilitas wifi portable secara gratis. Kita juga bisa menyewanya di gerai perusahaan telekomunikasi lokal Jepang yang ada di bandara. Namun, menurut pengalaman, menyewa dari Indonesia adalah yang paling nyaman. Kita bisa langsung menggunakannya begitu mendarat di Jepang.

Sudah siap merencanakan perjalanan ke Jepang? (*)