Banyuwangi, Rumah Wisata Alam di Ujung Jawa

09 Januari 2019

Kabupaten Banyuwangi merupakan pintu gerbang Pulau Jawa terdekat dari Bali. Dengan lokasi yang berdekatan secara geografis ini, keindahan alam Banyuwangi tidak kalah dengan Bali yang sudah lebih dulu mendunia. Bahkan, mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa Banyuwangi sebagai kabupaten memiliki luas area yang lebih besar dari Pulau Bali yang merupakan provinsi. Di area yang luas ini, Banyuwangi menjadi rumah untuk berbagai macam keindahan alam sehingga kini menjadi salah satu lokasi wisata utama di Indonesia.

Kawah Ijen dan Blue Fire

Banyuwangi sering disebut sebagai Sunrise of Java karena di daerah inilah matahari terbit paling pertama untuk Pulau Jawa. Dan salah satu tempat yang paling indah untuk melihat matahari terbit di Banyuwangi adalah Kawah Ijen. Di sini, matahari terbit akan berpadu dengan keindahan kawah yang berwarna hijau tosca dan tekstur dinding kawah yang cantik.

Namun sebelum matahari terbit, pastikan sudah berada di atas Kawah Ijen untuk bisa melihat blue fire dari dekat. Yaitu, api biru yang hanya bisa dilihat pada kisaran pukul 2-4 pagi. Blue fire muncul karena danau kawah yang bersifat asam dan konon hanya bisa dilihat di dua tempat di dunia. Yaitu, di Kawah Ijen dan Islandia.

Untuk pergi ke Kawah Ijen, siapkan energi yang cukup karena perjalanan naik dan turun kira-kira akan memakan waktu sekitar empat jam. Sekarang, pengunjung juga bisa memakai jasa angkut penumpang dengan menumpang troli yang disiapkan warga setempat. Biayanya sekitar Rp 500-700 ribu per penumpang untuk sekali jalan naik, dan sekitar 150-200 ribu untuk jalan turun.

Taman Nasional Baluran

Untuk yang hobi jalan-jalan keliling Indonesia, tentu sering mendengar bahwa Taman Nasional Baluran disebut sebagai Savana Afrika-nya Indonesia. Hal ini karena Taman Nasional Baluran punya Savana Bekol dengan savana yang akan menguning di musim kemarau dan menjadi hijau saat musim dingin. Di sini, hidup rusa-rusa liar yang merupakan penghuni Taman Nasional.

Coba datang ke Baluran saat pagi hari sebelum matahari terbit. Suasana golden sunrise di Baluran sangatlah indah dengan matahari yang masih belum terlalu terik. Jangan lupa datang ke sini dengan memakai pakaian ala safari supaya semakin terasa suasana petualangannya.

Pantai Teluk Hijau dan Pulau Merah

Kedua pantai ini adalah yang paling banyak dibicarakan di Banyuwangi dan keduanya berada di kawasan Taman Nasional Meru Betiri sehingga bisa didatangi dalam sekali waktu. Perjalanan ke kawasan taman nasional ini cukup memakan waktu sekitar 2-3 jam perjalanan dari pusat kabupaten Banyuwangi. Pastikan membawa makanan dan minuman yang cukup karena tidak banyak pedagang makanan di sekitar sana. Kalau perlu, siapkan sekaligus untuk berpiknik agar liburan lebih menarik.

Pantai Teluk Hijau, sesuai dengan namanya memiliki teluk cantik dengan air pantai berwarna hijau toska. Pasirnya putih dengan garis pantai yang tidak terlalu panjang. Walau tak begitu luas, namun Teluk Hijau dikelilingi oleh hutan tropis sehingga memberikan suasana yang alami dan indah.

Pantai Pulau Merah juga tidak kalah cantiknya, dengan pasir putih dan air laut yang biru jernih. Ia disebut sebagai pulau merah karena penduduk setempat menyebut bahwa ketika kita menaiki bukit di sekitarnya, maka pantai ini akan terlihat seperti berwarna merah. Pantai Pulau Merah juga sering dijadikan area surfing bagi peselancar yang sudah sangat mahir karena ombaknya bisa mencapai dua meter.

Taman Nasional Alas Purwo

Kawasan ini merupakan salah satu yang tergolong baru dikenal banyak orang. Sehingga kondisi alamnya pun masih sangat alami. Ada berbagai tempat menarik yang bisa dikunjungi di Taman Nasional Alas Purwo yaitu Pantai Plengkung dan juga Savana Sadengan.

Pantai Plengkung banyak dikenal oleh turis internasional dengan nama G-Land. Bagi pencinta olahraga selancar yang sudah benar-benar mahir, G-Land adalah surga untuk surfing. Namun, bagi yang belum terlalu mahir, ombak di G-Land sangatlah berbahaya. Di sini, terkenal dengan tujuh lapis ombak yang berkejar-kejaran sehingga sangat menantang dan memberikan pengalaman yang luar biasa bagi peselancar.

Savana Sadengan di Alas Purwo tak kalah menarik dibanding Savana Bekol yang ada di Taman Nasional Baluran. Bahkan sejumlah penduduk setempat menyebutkan bahwa Alas Purwo lebih terlihat alami dan menantang. Pengunjung bisa melihat kijang, rusa, babi hutan, lutung, dan berbagai jenis burung di sana. Kawasan ini juga menjadi tempat tinggal banteng, namun tidak mudah untuk bisa ditemui. Pagi hari saat matahari terbit dan sore hari mendekati matahari tenggelam adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi Alas Purwo.

Pulau Tabuhan

Masih dalam area Kabupaten Banyuwangi tepatnya di tengah-tengah Selat Bali, kita bisa mengunjungi Pulau Tabuhan. Pulau mungil ini memiliki luas hanya sekitar 5 hektar. Karena lokasinya yang tak jauh dari Banyuwangi, banyak turis sering menghabiskan waktu untuk bermain air di pantai pasir putih Pulau Tabuhan.

Beberapa orang juga terlihat snorkeling di sekitar pulau. Bagi yang berminat, terdapat pula perahu yang bisa disewa untuk menuju ke tempat snorkeling yang sedikit lebih jauh dari pulau. Namun, jangan lupa untuk menyewa alat-alat keselamatan agar selalu aman.

Selain itu, pengunjung juga bisa berjalan-jalan santai mengeliling pulau. Untuk berkeliling tanpa berhenti, kita hannya perlu menghabiskan waktu sekitar 15 menit. (*)