Laba Sebelum Pajak (PBT) Maybank dalam Sembilan Bulan Naik 8,8% menjadi RM7,81miliar

 

Laba Sebelum Pajak (PBT) Maybank dalam Sembilan Bulan Naik 8,8% Menjadi RM7,81miliar

Ikhtisar Sembilan Bulan  2018

  • Net Fund Income tumbuh 1,6% secara tahunan menjadi RM12,66 miliar
  • Net operating income meningkat 0,8% secara tahunan menjadi 17,33 miliar
  • Laba operasional sebelum provisi (PPOP) tumbuh 4,6% secara tahunan yang  didukung oleh pengelolaan biaya yang baik
  • Net impairment losses turun 18,9% secara tahunan
  • Laba sebelum pajak meningkat 8,8% secara tahunan menjadi RM7,81 miliar
  • Laba bersih naik 7,4% secara tahunan menjadi RM5,79 miliar
  • Pinjaman dan simpanan Group meningkat masing-masing 4,5% dan 3,8% secara tahunan
  • Indikator risiko likuiditas yang sehat dengan LCR Group pada  tingkat130,5%
  • Posisi modal yang kuat: 17,62% total rasio modal & rasio CET1 13,59

 

Kuala Lumpur – Maybank, bank keempat terbesar di Asia Tenggara dari segi aset hari ini  mengumumkan Laba Sebelum Pajak (PBT) pada sembilan yang berakhir 30 September 2018 naik 8,8% menjadi RM7,81 miliar dari RM7,17 miliar tahun sebelumnya, didukung oleh meningkatnya net fund based income, pengelolaan biaya yang disiplin serta impairments yang terus mengalami penurunan . Laba bersih naik 7,4% menjadi RM5,79 miliar dari RM5,39 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
 
Untuk kuartal ketiga tahun ini, yakni Juli-September 2018 (3QFY18), Laba Sebelum Pajak (PBT) turun tipis sebesar 1,5% menjadi RM2,64 miliar dari RM2,68 miliar tahun lalu sehubungan dengan  pendapatan operasional bersih yang tercatat sedikit menurun yaitu sebesar 3,3% sebagai akibat dari volatilitas pasar global yang berkelanjutan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan permintaan di berbagai segmen utama. Laba bersih pada kuartal empat sebesar RM1,96 miliar dibandingkan RM2,03 miliar pada 2017.
 
Maybank Chairman Datuk Mohaiyani Shamsudin mengatakan bahwa periode saat ini ditandai dengan ketidakpastian global yang signifikan dan ketidakstabilan pasar, yang mengakibatkan meningkatnya langkah antisipatif para nasabah khususnya nasabah korporasi. “Namun demikian, kami tetap memfokuskan pada manajemen risiko yang sehat serta mempertahankan modal dan likuiditas yang kuat, yang dapat mendukung kami untuk tetap bertahan dalam menghadapi tantangan, khususnya pada kuartal ketiga. Kami akan terus fokus dalam memantau risiko dan kepatuhan untuk memastikan Group dapat bertahan dalam memberikan nilai lebih kepada para stakeholders.
 
Sementara, Group President & CEO Datuk Abdul Farid Alias mengatakan, situasi geopolitik yang berkepanjangan tetap menjadi tantangan utama, karena akan mempengaruhi pertumbuhan secara global, termasuk Asia dimana Maybank beroperasi. “Meskipun demikian, kami percaya bahwa jaringan regional yang solid dan fundamental yang kuat dapat membantu dalam menghadapi ketidakpastian di masa depan. Kami akan tetap aktif dalam mengantisipasi perubahan pasar yang cepat, dan pada saat yang sama tetap mencari peluang untuk pertumbuhan, seperti dalam pembiayaan infrastruktur, wealth management, perbankan digital dan pebankan syariah. Kami akan memastikan untuk tumbuh secara bertanggung jawab, serta tetap disiplin dalam pricing dan pengelolaan biaya.
 
Selama sembilan bulan yang berakhir 30 September 2018, pendapatan operasional bersih sebesar RM17,33 miliar, atau 0,8% lebih tinggi dibanding tahun lalu. Hal ini didukung oleh peningkatan 1,6% dari net fund based income sebesar RM12,66 miliar dari RM12,47 miliar sementara net fee based income mencatat sedikit penurunan menjadi RM4,67 miliar dari RM4,72 miliar tahun lalu.
 
Pendapatan lebih tinggi, disertai dengan menurunnya biaya overhead sebesar3,2% membantu peningkatan laba operasional Group sebesar 10,6% menjadi RM7,73 miliar dibanding RM6,99 miliar tahun lalu. Upaya berkelanjutan dalam pengelolaan biaya juga menghasilkan cost to income ratio (CIR) membaik menjadi 46,9% dari 48,8% tahun lalu, disebabkan pertumbuhan pendapatan melampaui pertumbuhan overheads sebesar 4% secara tahunan.
 
Group mencatat pertumbuhan kredit yang  datar di pasar regional dengan operasional di Indonesia yang tumbuh 8,9% secara tahunan, Singapura 7,1%, Pasar Internasional lainnya 11,9% dan Malaysia 4,9%, membawa pertumbuhan pinjaman Group menjadi 4,5% dalam sembilan bulan. Sementara simpanan bruto tumbuh 3,8% dipimpin operasional Malaysia sebesar 6,7%, diikuti Singapura sebesar 1,7%, sementara indonesia mengalami penurunan sebesar 7,2% sebagai bagian dari strategi Bank dalam mengelola biaya pendanaan dengan mengurangi ketergantungan pada high cost time deposits.
 
Upaya yang konsisten dalam menjaga keseimbangan efisiensi antara aset dan liabilitas memungkinkan Group untuk menjaga marjin bunga bersih pada level 2,32% pada September 2018, hanya 7 basis poin dari 2,39% tahun lalu.
 
Kuartal ketiga 2018
 
Untuk kuartal ketiga 2018, Group mencatat pendapatan operasional bersih naik menjadi sebesar RM5,69 miliar, dibandingkan RM5,89 miliar tahun lalu, dipengaruhi oleh penurunan fee based income yang disebabkan rendahnya investasi dan pendapatan dari kegiatan trading serta fluktuasi pertukaran mata uang asing. Meskipun demikian, laba operasional untuk kuartal ketiga 2018 meningkat menjadi sebesar RM2,61 miliar dari RM2,60 miliar per tahun, karena Group memetik keuntungan dari biaya overheadyang turun sebesar 6,2% dari tahun sebelumnya, serta net impairment loss yang turun sebesar 5,5%.
 
Kekuatan Modal dan likuiditas
 
Maybank mempertahankan posisinya sebagai salah satu Bank di regional dengan modal terkuat pada akhir September 2018, dengan rasio CET 1 yang menguat sebesar 9 basis poin menjadi 13,59% dari 13,50% tahun lalu, dan total rasio modal sebesar 17,62% (setelah dividen yang diusulkan dan diasumsikan 85% dividend reinvestment rate)– keduanya lebih tinggi  secara signifikan dari syarat yang ditetapkan regulator sebesar 4,5% dan 8,0%.
 
Rasio coverage likuiditas berada pada tingkat yang kuat 130,5% - jauh di atas syarat yang ditetapkan regulator sebesar 90% sementara kualitas aset tetap
 
 
terkendali dengan rasio Impaired Loans Group tetap stabil dan terkendali sebesar 2,65% dibandingkan dengan Juni 2018.
 
Laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (“PATAMI”) PT Bank Maybank Indonesia Tbk naik 3,4% menjadi Rp1,5 triliun dalam periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2018, didukung pendapatan bunga bersih (NII) yang lebih tinggi dan perbaikan tingkat provisi.  Recurring Laba Sebelum Pajak (PBT) meningkat 19% secara tahunan setelah eliminasi  pendapatan one-off terutama dari penjualan surat berharga pada 2017.  Kualitas aset yang lebih baik, pertumbuhan yang solid di bisnis Syariah, perbaikan kinerja pada anak perusahaan, dan strategic cost management secara berkelanjutan juga memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja Bank.
 
*****************************
 
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
 
Maybank
Group Corporate Affairs
Nazdy 03-20708833 Ext 2465 /012 3517561 | Irwan 03-20747778 / 019 2787719 |Rishvan 03-20748654 /012 2360024 | Prakash 03-20747783 / 019 2787625