30 September 2024
Sepekan terakhir IHSG mengalami pelemahan sebesar 0,60% didorong oleh sektor konsumen siklikal dan sektor transportasi&logistik yang masing-masing menyumbang -1,76% dan -1,70% terhadap indeks. Investor asing juga melakukan aksi jual sebesar Rp2,46 triliun yang didominasi oleh penjualan pada saham BBCA, BBRI, BREN, BMRI, FREN, dan BBCA
Penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia yang tak terduga sejalan dengan langkah Federal Reserve, mendorong penguatan rupiah yang kini mencapai level 15.125 per dolar AS. Selain itu, penurunan imbal hasil obligasi pemerintah semakin memperkuat daya tarik instrumen pendapatan tetap. Tenor 10 tahun obligasi pemerintah turun menjadi 6,46%, dan tenor 2 tahun menjadi 6,29%, mencerminkan potensi arus dana asing yang lebih besar ke pasar Indonesia.
Meskipun pasar ekuitas Indonesia mengalami koreksi minggu ini, khususnya akibat pengeluaran BREN dari indeks FTSE Russel yang mengoreksi IHSG hingga -2,05%, kondisi ekonomi makro secara keseluruhan tetap mendukung. Siklus penurunan suku bunga baru saja dimulai, dan dengan prospek kebijakan pro-pertumbuhan dari presiden terpilih, Indonesia berpotensi terus menarik arus masuk dana asing. Koreksi di pasar adalah hal yang wajar setelah beberapa minggu reli kuat, dan kami tetap optimis bahwa baik ekuitas maupun obligasi Indonesia masih memiliki potensi yang solid dalam jangka menengah dan panjang.
Minggu ini, PDB tahunan AS sesuai dengan ekspektasi, namun sentimen pasar didorong oleh data klaim pengangguran awal yang lebih rendah dari yang diharapkan, mencapai level terendah dalam empat bulan. Perubahan ini mengubah ekspektasi pasar terkait keputusan suku bunga pada pertemuan FOMC berikutnya. Sebelumnya, ada lebih banyak peluang untuk pemotongan 50 basis poin (bps), namun saat ini ekspektasi terbelah antara pemotongan 25 atau 50 bps. Meskipun demikian, pasar lebih optimis dibandingkan pandangan Federal Reserve (Fed), dengan ekspektasi bahwa pemotongan suku bunga bisa mencapai 75 bps pada akhir tahun, dibandingkan proyeksi Fed sebesar 50 bps.
Di Tiongkok, stimulus besar-besaran dari pemerintah menjadi sorotan utama. People's Bank of China (PBoC) mengejutkan pasar dengan pemotongan suku bunga sebesar 20 bps, lebih besar dari perkiraan 10 bps. Selain itu, Rasio Persyaratan Cadangan (RRR) juga diturunkan sebesar 50 bps, lebih besar dari ekspektasi. Stimulus ini menghasilkan tambahan likuiditas sekitar $560 miliar, atau setara dengan 3% dari PDB Tiongkok. Dampaknya, pasar ekuitas Tiongkok mengalami reli kuat, dengan indeks-indeks utama naik sebanyak 12% hingga 15%. Namun, para ekonom menilai bahwa stimulus ini hanya efektif dalam jangka pendek dan memerlukan dukungan fiskal lebih lanjut untuk pemulihan berkelanjutan. lalu.
Sumber : Refinitiv
Data Makro
Kalender Ekonomi
Data Makro | Sekarang | Sebelumnya |
---|---|---|
PDB ID | 5,05% | 5,11% |
Inflasi ID | 2,12% | 2,13% |
Suku Bunga ID | 6% | 6,25% |
Pengangguran ID | 5,45% | 5,86% |
Neraca Dagang ID | $2,89 Bio | $0,47 Bio |
Minggu Ini | |||
---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
30 September | CN – NBS Manufacturing PMI | 49,5 | 49,1 |
CN – Caixin Manufacturing PMI | 50,5 | 50,4 | |
1 Oktober | ID – S&P Global Manufacturing PMI | 49,5 | 48,9 |
ID - Inflation m/m | 0% | -0,03% | |
ID - Inflation y/y | 2% | 2,12% | |
ID - Core Inflation y/y | 2,1% | 2,02% | |
US – ISM Manufacturing PMI | 47,2 | 47,2 | |
US – JOLTs Job Openings | 7,65 Mio | 7,673 Mio | |
3 Oktober | US – Initial Jobless Claim | 220k | 218k |
4 Oktober | US – Non-Farm Payrolls | 145k | 142k |
US – Unemployment Rate | 4,2% | 4,2% |
Minggu Sebelumnya | ||||
---|---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Aktual | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
24 September | US – CB Consumer Confidence | 98,7% | 102,9 | 103,3 |
26 September | US – GDP Growth Rate q/q Final | 3% | 3% | 1,4% |
US – Initial Jobless Claim | 218k | 226k | 219k | |
27 September | US – Core PCE Index | 2,7% | 2,6% | 2,6% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI USD | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana USD Nusantara | 2,15% | 2,78% | 3,16% | -1,85% | 4,05% |
Fixed Income | BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 | 2,05% | 4,31% | 4,30% | 2,96% | 6,56% | |
Fixed Income | BRI Melati Premium Dollar | 1,96% | 4,79% | 3,84% | 0,26% | 5,41% | |
Fixed Income | Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A | 1,67% | 3,44% | 3,30% | 2,46% | 6,35% | |
Fixed Income | Schroder USD Bond | 1,81% | 3,88% | 3,82% | 2,40% | 6,08% | |
Medium to High | Develop Market Equity | Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar | 2,06% | 1,55% | 4,73% | 10,27% | NULL |
Technology Equity | Batavia Technology Sharia Equity USD | 3,56% | 2,12% | 0,12% | 12,11% | 20,53% | |
Develop Market Equity | BNP Paribas Cakra Syariah USD RK1 | 1,98% | 4,96% | 8,05% | 13,70% | 17,98% | |
G20 Equity | BRI G20 Sharia Equity Dollar | 0,44% | -0,92% | 1,86% | 8,48% | 13,69% | |
China Equity | Eastspring Syariah Greater China Equity USD A | -3,52% | -5,71% | -6,80% | -7,15% | -10,63% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI RUPIAH | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Batavia Dana Obligasi Ultima | 0,62% | 0,91% | 0,07% | 0,18% | -0,15% |
Fixed Income | BNP Paribas Prima II kelas RK1 | 1,24% | 2,19% | 2,20% | 2,77% | 3,31% | |
Fixed Income | Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A | 0,93% | 1,45% | 1,20% | 1,34% | 2,07% | |
Fixed Income | Maybank Obligasi Syariah Negara | 0,82% | 1,03% | 1,22% | 0,95% | ||
Fixed Income | Schroder Dana Mantap Plus II | 1,43% | 2,44% | 0,10% | 0,65% | -1,99% | |
Medium To High | All Cap Equity | Allianz Alpha Sector Rotation | 3,21% | 11,22% | -0,98% | 2,64% | -1,08% |
SMC | Batavia Disruptive Equity | 2,12% | 6,89% | 0,09% | 2,06% | 2,02% | |
Big Cap Equity | BNP Paribas Ekuitas | 2,35% | 9,45% | -1,33% | 1,61% | 0,08% | |
All Cap Equity | Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A | 2,83% | 10,84% | 0,37% | 5,92% | 1,60% | |
Index Fund Equity | Maybank Financial Infobank15 Index | 4,59% | 16,29% | -0,16% | |||
All Cap Equity | Schroder Dana Prestasi | 2,38% | 8,14% | -1,54% | 1,70% | -1,98% | |
Index | Index Harga Saham Gabungan | 5,92% | 9,05% | 4,85% | 5,47% | 10,11% |
*= NAV 30 Agustus 2024
Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.