9 Desember 2024
Sepekan terakhir IHSG mengalami penguatan sebesar 3,77% didorong oleh sektor energi dan sektor infrastruktur yang masing-masing menyumbang +4,54% dan +4,30% terhadap indeks. Namun Investor asing juga melakukan aksi jual sebesar Rp1,93 triliun.
Indonesia mencatat inflasi utama tahunan pada level terendah sejak Juli 2021, mencerminkan stabilitas harga yang baik. Namun, inflasi inti tahunan terus menunjukkan tren kenaikan, mencapai level tertinggi sejak Juli 2023. Hal ini menandakan adanya tekanan harga dari sisi permintaan.
Sementara itu, pasar saham Indonesia relatif tenang, dengan Investor global cenderung mengambil pendekatan menunggu dan melihat terkait kebijakan pemerintah baru. Namun, dari sisi fiskal, Indonesia menawarkan stabilitas yang menarik dengan proyeksi defisit fiskal sebesar 2,5% dari PDB pada 2025, jauh lebih rendah dibandingkan AS. Ini menjadikan Indonesia sebagai peluang diversifikasi menarik bagi Investor yang mencari kestabilan dengan risiko lebih terukur.
Data lowongan kerja di Amerika Serikat menunjukkan hasil yang lebih kuat dari perkiraan, terutama di sektor jasa profesional dan bisnis. Meskipun demikian, tren jangka panjang menunjukkan penurunan jumlah lowongan sejak puncaknya pada Maret 2022. Data ini sedikit menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada Desember, dari 76% sebelum data menjadi 67%. Namun, keputusan The Fed kemungkinan akan bergantung pada data Non-Farm Payrolls dan tingkat pengangguran bulan November, yang diproyeksikan menambah 200 ribu pekerjaan dengan tingkat pengangguran 4,2%.
Pasar keuangan AS masih didorong oleh tren "Magnificent 7" dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang tinggi di bawah Trump 2.0. Bitcoin bahkan mencapai titik tertinggi baru lebih dari $100 ribu. Namun, valuasi ekuitas S&P 500 berada pada level yang sangat tinggi dengan rasio Price-to-Book mencapai 5,28x, mendekati puncak pada tahun 2000. Di sisi fiskal, defisit AS sebesar 6,4% dari PDB menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan jangka panjang, meskipun premi ekonomi AS tetap tinggi dibandingkan negara lain.
Di Asia, data PMI Manufaktur dan Jasa yang dirilis oleh Tiongkok dan Jepang menunjukkan stabilitas tanpa perubahan signifikan. Tiongkok terus menghadapi tantangan struktural seperti risiko deflasi dan dampak dari tarif perdagangan AS. Sementara itu, Jepang mencatatkan pertumbuhan yang cenderung stagnan, dengan fokus pada kestabilan ekonomi domestik di tengah ketidakpastian global.
Sumber : Refinitiv
Data Makro
Data Makro | Sekarang | Sebelumnya |
---|---|---|
PDB ID | 4,95% | 5,05% |
Inflasi ID | 1,55% | 1,5% |
Suku Bunga ID | 6% | 6% |
Pengangguran ID | 4,82% | 5,32% |
Neraca Dagang ID | $2,47 Bio | $3,26 Bio |
Kalender Ekonomi
Minggu Ini | |||
---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
9 Desember | ID – Consumer Confidence | 121 | 121,1 |
CN – Inflation Rate m/m | -0,4% | -0,3% | |
CN – Inflation Rate y/y | 0,5% | 0,3% | |
11 Desember | US – Core Inflation m/m | 0,3% | 0,3% |
US – Core Inflation y/y | 3,3% | 3,3% | |
US – Inflation Rate m/m | 0,2% | 0,2% | |
US – Inflation Rate y/y | 2,7% | 2,6% | |
12 Desember | US – Initial Jobless Claim | 221k | 224k |
Minggu Sebelumnya | ||||
---|---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Aktual | Data | Data |
2 Desember | ID – S&P Global Manufacturing PMI | 49,6 | 49,6 | 49,2 |
ID - Inflation m/m | 0,3% | 0,26% | 0,08% | |
ID - Inflation y/y | 1,55% | 1,5% | 1,71% | |
ID - Core Inflation y/y | 2,26% | 2,20% | 2,21% | |
US – ISM Manufacturing PMI | 48,4 | 47,5 | 46,5 | |
CN – Caixin Manufacturing PMI | 51,5 | 50,5 | 50,3 | |
5 Desember | US – Initial Jobless Claim | 224k | 220k | 213k |
6 Desember | US – Non-Farm Payrolls | 227k | 183k | 12k |
US – Unemployment Rate | 4,2% | 4,1% | 4,1% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI USD | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana USD Nusantara | 0,28% | -1,07% | 1,68% | -2,90% | 2,01% |
Fixed Income | BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 | 0,21% | -0,92% | 3,35% | 2,01% | 4,77% | |
Fixed Income | BRI Melati Premium Dollar | 0,05% | -1,67% | 3,04% | -1,42% | 3,44% | |
Fixed Income | Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A | -0,19% | -1,46% | 1,94% | 0,97% | 3,19% | |
Fixed Income | Schroder USD Bond | -0,20% | -1,07% | 2,77% | 1,30% | 3,58% | |
Medium to High | Develop Market Equity | Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar | -0,12% | -1,36% | 1,07% | 9,74% | 13,19% |
Technology Equity | Batavia Global ESG Sharia Equity USD | 1,63% | -1,42% | 3,57% | 4,99% | 7,35% | |
China Equity | BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 | -3,98% | 10,09% | 7,60% | 6,35% | 4,61% | |
G20 Equity | BRI G20 Sharia Equity Dollar | 0,99% | -1,60% | -2,09% | 7,20% | 10,30% | |
China Equity | Eastspring Syariah Greater China Equity USD A | -5,25% | 4,26% | -0,34% | -1,87% | -1,51% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI RUPIAH | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana Obligasi Nusantara | 0,09% | -0,74% | -0,16% | -3,69% | -2,36% |
Fixed Income | BNP Paribas Obligasi Cemerlang | -0,50% | -1,28% | 0,08% | -1,55% | -0,92% | |
Fixed Income | Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A | -0,39% | -1,67% | -0,25% | -0,36% | 0,83% | |
Fixed Income | Maybank Obligasi Syariah Negara | -0,02% | -0,26% | 0,77% | 0,69% | 1,13% | |
Fixed Income | Schroder Dana Mantap Plus II | -0,05% | -3,11% | -0,75% | -2,48% | -1,50% | |
Medium To High | All Cap Equity | Allianz SRI KEHATI Index | -6,47% | -6,73% | -0,36% | -2,18% | 1,11% |
SMC | Batavia Dana Saham Optimal | -4,79% | -8,39% | 2,77% | -9,24% | -7,10% | |
Big Cap Equity | BNP Paribas Pesona Syariah | -4,05% | -3,69% | 3,99% | -3,57% | -2,51% | |
All Cap Equity | Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A | -4,90% | -5,44% | 1,08% | -3,49% | -3,15% | |
Index Fund Equity | Maybank Financial Infobank15 Index | -3,09% | -2,67% | 2,23% | 2,93% | 4,10% | |
All Cap Equity | Schroder Dana Prestasi | -4,75% | -4,25% | 6,13% | 1,42% | 2,48% | |
Index | Index Harga Saham Gabungan | -6,47% | -6,73% | -0,36% | -2,18% | 1,11% |
*= NAV 29 November 2024
Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.