6 Januari 2025
Sepekan terakhir IHSG mengalami penguatan sebesar 1,82% didorong oleh sektor energi dan sektor kesehatan yang masing-masing menyumbang 3,35% dan 2,82% terhadap indeks. Namun disisi lain investor asing malah melakukan aksi jual sebesar Rp750,50 miliar.
Indonesia menjadi salah satu sorotan positif minggu ini, dengan data manufaktur yang tumbuh lebih kuat dari yang diperkirakan. Ini menandai ekspansi pertama dalam enam bulan terakhir, mencerminkan pemulihan yang mulai terlihat di sektor domestik. Namun, tantangan utama tetap berasal dari faktor eksternal, seperti kecepatan dan arah kebijakan pemotongan suku bunga Federal Reserve, serta dampak kebijakan dari pemerintahan Trump yang baru.
Secara geopolitik, perlambatan di Tiongkok dapat menciptakan peluang bagi Indonesia untuk menarik investasi sebagai alternatif pusat produksi. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk memanfaatkan penanaman modal asing sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.
Dari sisi pasar keuangan, ekuitas Indonesia menawarkan peluang strategis untuk jangka panjang meskipun aliran modal saat ini masih lambat. Di pasar obligasi, spread imbal hasil antara US Treasury dan obligasi Indonesia mencapai level rendah secara historis. Namun, prospek obligasi Indonesia tetap positif berkat kebijakan fiskal yang hati-hati dan proyeksi penerbitan obligasi yang ketat.
Pembaruan ekonomi makro minggu ini menunjukkan dinamika yang beragam. Klaim awal tunjangan pengangguran di AS mencapai level terendah dalam delapan bulan terakhir, menunjukkan pasar tenaga kerja yang tetap sangat ketat. Namun, aktivitas manufaktur terus mengalami kontraksi selama enam bulan berturut-turut, mencerminkan tren yang terlihat di sebagian besar ekonomi utama. Dengan latar belakang ini, Federal Reserve telah mulai memangkas suku bunga, dan langkah ini diharapkan berlanjut karena inflasi terkendali dan data pasar tenaga kerja mendukung.
Optimisme terhadap pasar AS masih tinggi, dengan kebijakan-kebijakan yang sebagian besar sudah diperhitungkan dalam harga saham. Namun, masa jabatan kedua Presiden Trump dapat membawa ketidakpastian baru, terutama karena inflasi saat ini masih di atas rata-rata historis dan suku bunga jauh lebih tinggi dibandingkan masa awal kepresidenan pertamanya. Trump diperkirakan akan mendorong pelemahan Dolar AS untuk meningkatkan daya saing ekspor, yang dapat memberikan tekanan pada mata uang tersebut di masa mendatang.
Tiongkok menunjukkan sedikit perbaikan dalam aktivitas manufaktur, mencatat ekspansi yang moderat meskipun hasilnya di bawah ekspektasi. Namun, perlambatan ekonomi di Tiongkok tetap menjadi risiko global, termasuk untuk AS. Kebijakan tarif potensial dari pemerintahan Trump dapat menciptakan tantangan tambahan, tetapi juga memberikan peluang bagi negara-negara berkembang untuk menggantikan posisi Tiongkok sebagai pusat produksi.
Sumber : Refinitiv
Data Makro
Data Makro | Sekarang | Sebelumnya |
---|---|---|
PDB ID | 4,95% | 5,05% |
Inflasi ID | 1,57% | 1,55% |
Suku Bunga ID | 6% | 6% |
Pengangguran ID | 4,82% | 5,32% |
Neraca Dagang ID | $2,47 Bio | $3,26 Bio |
Kalender Ekonomi
Minggu Ini | |||
---|---|---|---|
9 Januari | ID – Consumer Confidence | 120 | 125,9 |
8 Januari | US – Initial Jobless Claim | 210k | 211k |
10 Januari | US - Non-Farm Payrolls | 150k | 227k |
US - Unemployment Rate | 4,2% | 4,2% | |
12 Januari | CN- Trade Balance | $85 Bio | $97,44 Bio |
CN – Inflation Rate m/m | 0,2% | -0,6% | |
CN – Inflation Rate y/y | 0,4% | 0,2% |
Minggu Sebelumnya | ||||
---|---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Aktual | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
26 Desember | US – Initial Jobless Claim | 219k | 218k | 220k |
2 Januari | ID – S&P Global Manufacturing PMI | 51,2 | 5000% | 49,6 |
ID - Inflation m/m | 0,44% | 0,44% | 0,3% | |
ID - Inflation y/y | 1,57% | 1,6% | 1,55% | |
ID - Core Inflation y/y | 2,26% | 2,28% | 2,26% | |
US – Initial Jobless Claim | 211k | 222k | 219k | |
CN – Caixin Manufacturing PMI | 50,5 | 51,7 | 51,5 | |
3 Januari | US – ISM Manufacturing PMI | 49,3 | 48,4 | 48,4 |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI USD | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana USD Nusantara | -1,99% | -4,52% | -1,33% | -4,83% | -4,83% |
Fixed Income | BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 | -1,52% | -3,33% | 1,01% | 0,45% | 0,45% | |
Fixed Income | BRI Melati Premium Dollar | -2,44% | -5,20% | -0,53% | -3,83% | -3,83% | |
Fixed Income | Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A | -0,86% | -2,88% | 0,67% | 0,10% | 0,10% | |
Fixed Income | Schroder USD Bond | -0,90% | -2,84% | 1,20% | 0,39% | 0,39% | |
Medium to High | Develop Market Equity | Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar | -0,06% | -2,03% | -0,76% | 10,40% | 10,40% |
Technology Equity | Batavia Global ESG Sharia Equity USD | 1,29% | 4,31% | 3,21% | 19,76% | 19,76% | |
China Equity | BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 | 1,70% | -3,87% | 9,00% | 8,57% | 8,57% | |
G20 Equity | BRI G20 Sharia Equity Dollar | -3,21% | -4,81% | -6,20% | 4,41% | 4,41% | |
China Equity | Eastspring Syariah Greater China Equity USD A | 2,41% | -6,00% | -0,51% | 0,81% | 0,81% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI RUPIAH | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana Obligasi Nusantara | -0,46% | -2,36% | -0,19% | -4,14% | -4,14% |
Fixed Income | BNP Paribas Obligasi Cemerlang | -0,69% | -2,86% | -0,14% | -2,23% | -2,23% | |
Fixed Income | Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A | -0,37% | -1,44% | 1,97% | 2,34% | 2,34% | |
Fixed Income | Maybank Obligasi Syariah Negara | -0,91% | -3,28% | -0,61% | -1,27% | -1,27% | |
Fixed Income | Schroder Dana Mantap Plus II | -0,35% | -1,58% | -0,93% | -2,83% | -2,83% | |
Medium To High | All Cap Equity | Allianz SRI KEHATI Index | -3,27% | -10,32% | -4,71% | -12,21% | -12,21% |
SMC | Batavia Dana Saham Optimal | -0,62% | -7,31% | 2,08% | -4,17% | -4,17% | |
Big Cap Equity | BNP Paribas Pesona Syariah | -1,64% | -7,46% | 0,69% | 1,24% | 1,24% | |
All Cap Equity | Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A | -1,86% | -8,72% | 0,73% | -0,47% | -0,47% | |
Index Fund Equity | Maybank Financial Infobank15 Index | -5,75% | -13,99% | -4,77% | |||
All Cap Equity | Schroder Dana Prestasi | -1,66% | -9,87% | -2,46% | -6,01% | -6,01% | |
Index | Index Harga Saham Gabungan | -0,48% | -5,95% | 0,23% | -3,25% | -2,65% |
*= NAV 30 Desember 2024
Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.