23 September 2024
Sepekan terakhir IHSG mengalami pelemahan sebesar 0,71% didorong oleh sektor infrastruktur dan sektor kebutuhan pokok yang masing-masing menyumbang 3,85% dan 1,59% terhadap indeks. Disisi lain investor asing malah melakukan aksi beli sebesar Rp5,37 triliun yang didominasi oleh pembelian pada saham BBRI, BBCA, BRIS, TLKM dan BBNI.
Indonesia dan AS sama-sama mengalami pemangkasan suku bunga yang memicu optimisme di pasar ekuitas. JCI (Indeks Harga Saham Gabungan) mencapai titik tertinggi baru, tetapi kemudian terkoreksi terutama karena pengecualian saham BREN dari indeks FTSE Russel, yang berdampak besar pada indeks. BREN, bersama saham-saham volatil lainnya, menyebabkan IHSG turun hingga -2,05% dalam satu hari, di mana BREN sendiri menyumbang lebih dari separuh penurunan dengan koreksi -20% di harga sahamnya. Jika saham-saham volatil seperti ini dikecualikan, IHSG sebenarnya hanya turun -0,48%, menunjukkan kestabilan di tengah koreksi pasar yang tajam.
Pemotongan suku bunga sebesar 50 bps di AS mengejutkan sebagian besar ekonom, meskipun sesuai dengan perkiraan survei pasar oleh CME FedWatch. Pemotongan ini menandai momen penting yang memicu ekspektasi bahwa penurunan suku bunga akan berlanjut, meskipun The Fed mengindikasikan bahwa pengurangan sebesar 50 bps mungkin tidak terulang dalam pertemuan berikutnya. AS juga mengisyaratkan dua penurunan suku bunga lagi ke depan. Pasar merespons secara positif dengan reli besar-besaran, di mana S&P 500 dan Dow Jones mencapai puncak tertinggi baru.
Bank of Japan (BoJ) pada pertemuan September memutuskan untuk mempertahankan suku bunga jangka pendek utamanya di sekitar 0,25%, level tertinggi sejak 2008. Keputusan ini menandakan bahwa BoJ tidak terburu-buru untuk melanjutkan kenaikan suku bunga setelah dua kenaikan sebelumnya pada bulan Maret dan Juli tahun ini. Dewan juga menyatakan pentingnya terus memantau perkembangan pasar keuangan di tengah sikap hawkish dari beberapa anggota dewan. Meskipun demikian, BoJ tetap optimis bahwa ekonomi Jepang berada di jalur pemulihan moderat, meskipun terdapat beberapa titik kelemahan di sektor ekonomi tertentu.
Sementara itu, People's Bank of China (PBoC) juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dasar pinjaman (Loan Prime Rate/LPR) lima tahun, yang menjadi referensi utama bagi KPR properti, pada level 3,85% dalam penetapan bulan September. Keputusan ini sesuai dengan ekspektasi pasar setelah PBoC mengejutkan pasar dengan pemangkasan suku bunga sebesar 10 basis poin pada bulan Juli, yang merupakan langkah pertama yang signifikan dalam hampir setahun. Langkah PBoC ini mencerminkan pendekatan hati-hati untuk mendukung pasar properti dan ekonomi, sementara tetap menjaga stabilitas keuangan di tengah tekanan ekonomi global yang berkelanjutan.
Keputusan dua bank sentral ini mencerminkan pendekatan yang hati-hati dan terukur dalam kebijakan moneter, berusaha menyeimbangkan kebutuhan untuk mendorong pemulihan ekonomi yang moderat sambil memantau risiko dan volatilitas yang terjadi di pasar keuangan global.
Sumber : Refinitiv
Data Makro
Kalender Ekonomi
Data Makro | Sekarang | Sebelumnya |
---|---|---|
PDB ID |
5,05% |
5,11% |
Inflasi ID |
2,12% |
2,13% |
Suku Bunga ID |
6% |
6,25% |
Pengangguran ID |
5,45% |
5,86% |
Neraca Dagang ID |
$2,89 Bio |
$0,47 Bio |
Minggu Ini | |||
---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
24 September |
US – CB Consumer Confidence |
102,9 |
103,3 |
26 September |
US – GDP Growth Rate q/q Final |
3% |
1,4% |
US – Initial Jobless Claim |
226k |
219k |
|
27 September |
US – Core PCE Index |
2,6% |
2,6% |
Minggu Sebelumnya | ||||
---|---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Aktual | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
17 September |
ID – Trade Balance |
$2,89 Bio |
$1,96 Bio |
$0,47 Bio |
US – Retail Sales |
0,1% |
0,2% |
1% |
|
18 September |
ID – Interest Rate |
6% |
6,25% |
6,25% |
19 September |
US – Interest Rate |
5% |
5,25% |
5,5% |
US – Initial Jobless Claim |
219k |
230k |
230k |
|
20 September |
CN – Interest Rate |
3,85% |
3,85% |
3,85% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI USD | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana USD Nusantara | 2,15% | 2,78% | 3,16% | -1,85% | 4,05% |
Fixed Income | BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 | 2,05% | 4,31% | 4,30% | 2,96% | 6,56% | |
Fixed Income | BRI Melati Premium Dollar | 1,96% | 4,79% | 3,84% | 0,26% | 5,41% | |
Fixed Income | Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A | 1,67% | 3,44% | 3,30% | 2,46% | 6,35% | |
Fixed Income | Schroder USD Bond | 1,81% | 3,88% | 3,82% | 2,40% | 6,08% | |
Medium to High | Develop Market Equity | Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar | 2,06% | 1,55% | 4,73% | 10,27% | NULL |
Technology Equity | Batavia Technology Sharia Equity USD | 3,56% | 2,12% | 0,12% | 12,11% | 20,53% | |
Develop Market Equity | BNP Paribas Cakra Syariah USD RK1 | 1,98% | 4,96% | 8,05% | 13,70% | 17,98% | |
G20 Equity | BRI G20 Sharia Equity Dollar | 0,44% | -0,92% | 1,86% | 8,48% | 13,69% | |
China Equity | Eastspring Syariah Greater China Equity USD A | -3,52% | -5,71% | -6,80% | -7,15% | -10,63% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI RUPIAH | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Batavia Dana Obligasi Ultima | 0,62% | 0,91% | 0,07% | 0,18% | -0,15% |
Fixed Income | BNP Paribas Prima II kelas RK1 | 1,24% | 2,19% | 2,20% | 2,77% | 3,31% | |
Fixed Income | Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A | 0,93% | 1,45% | 1,20% | 1,34% | 2,07% | |
Fixed Income | Maybank Obligasi Syariah Negara | 0,82% | 1,03% | 1,22% | 0,95% | ||
Fixed Income | Schroder Dana Mantap Plus II | 1,43% | 2,44% | 0,10% | 0,65% | -1,99% | |
Medium To High | All Cap Equity | Allianz Alpha Sector Rotation | 3,21% | 11,22% | -0,98% | 2,64% | -1,08% |
SMC | Batavia Disruptive Equity | 2,12% | 6,89% | 0,09% | 2,06% | 2,02% | |
Big Cap Equity | BNP Paribas Ekuitas | 2,35% | 9,45% | -1,33% | 1,61% | 0,08% | |
All Cap Equity | Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A | 2,83% | 10,84% | 0,37% | 5,92% | 1,60% | |
Index Fund Equity | Maybank Financial Infobank15 Index | 4,59% | 16,29% | -0,16% | |||
All Cap Equity | Schroder Dana Prestasi | 2,38% | 8,14% | -1,54% | 1,70% | -1,98% | |
Index | Index Harga Saham Gabungan | 5,92% | 9,05% | 4,85% | 5,47% | 10,11% |
*= NAV 30 Agustus 2024
Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.