13 Januari 2025
Sepekan terakhir IHSG mengalami penguatan sebesar 1,82% didorong oleh sektor energi dan sektor kesehatan yang masing-masing menyumbang 3,35% dan 2,82% terhadap indeks. Namun di sisi lain investor asing malah melakukan aksi jual sebesar Rp750,50 miliar.
Indonesia mencatat perkembangan positif minggu ini. Tingkat keyakinan konsumen meningkat signifikan, mencapai level tertinggi sejak April. Hal ini mencerminkan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini.
Selain itu, cadangan devisa Indonesia juga mencatat rekor baru sebesar USD 155,7 miliar. Angka ini cukup untuk membiayai kebutuhan impor selama 6,7 bulan, menunjukkan posisi keuangan eksternal yang kuat. Kondisi ini menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. Secara keseluruhan, indikator ekonomi Indonesia memberikan sinyal positif, mendukung potensi pertumbuhan yang lebih kuat ke depan.
Pasar global mengalami volatilitas minggu ini, sebagian dipicu oleh pernyataan terbaru ketua Fed Jerome Powell yang lebih agresif dari perkiraan. Proyeksi suku bunga terbaru menunjukkan bahwa beberapa pembuat kebijakan cenderung lebih berhati-hati terhadap pemotongan suku bunga, dengan pasar memperkirakan hanya sekitar 1,6 kali pemotongan suku bunga atau -41 bps hingga akhir 2025. Ini merupakan revisi besar dari ekspektasi sebelumnya pada September 2024, di mana pasar memperkirakan hingga 10,2 kali pemotongan suku bunga pada akhir 2025.
Volatilitas serupa juga terlihat pada ekspektasi suku bunga untuk Desember 2024 dan 2025, dengan tren yang berubah-ubah sepanjang tahun lalu. Pada awal 2024, ekspektasi suku bunga meningkat karena pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja yang kuat, dan inflasi yang tetap tinggi akibat ketegangan geopolitik dan biaya layanan. Namun, tren tersebut kini menurun dengan data Nonfarm Payrolls yang lebih stabil dan inflasi yang mulai melambat.
Pasar tenaga kerja AS menunjukkan penguatan berkelanjutan minggu ini. Data lowongan kerja meningkat melampaui ekspektasi, terutama di sektor jasa profesional dan bisnis. Klaim pengangguran mingguan turun selama empat minggu berturut-turut, mencapai level terendah dalam sebelas bulan terakhir. Selain itu, sektor jasa juga tumbuh lebih tinggi dari yang diperkirakan, menambah optimisme terhadap stabilitas ekonomi.
Di kawasan Asia Pasifik, Jepang menunjukkan dinamika ekonomi yang bervariasi. Tingkat keyakinan konsumen tetap stabil meskipun berada di bawah ekspektasi pasar. Di sisi lain, sektor jasa mencatat pertumbuhan ringan, memberikan sinyal positif meskipun pemulihan belum sepenuhnya solid.
Di Tiongkok, tekanan deflasi masih menjadi tantangan utama, dengan inflasi tahunan melambat ke level terendah sejak Maret. Kondisi ini semakin menegaskan pentingnya kebijakan moneter yang akomodatif dari bank sentral untuk mendukung konsumsi domestik dan stabilitas ekonomi.
Secara keseluruhan, kawasan Asia Pasifik menunjukkan ketahanan meskipun terdapat tantangan eksternal dan domestik. Dukungan kebijakan yang tepat akan menjadi kunci dalam memperkuat pemulihan ekonomi di negara-negara utama kawasan ini.
Sumber : Refinitiv
Data Makro
Data Makro | Sekarang | Sebelumnya |
---|---|---|
PDB ID | 4,95% | 5,05% |
Inflasi ID | 1,57% | 1,55% |
Suku Bunga ID | 6% | 6% |
Pengangguran ID | 4,82% | 5,32% |
Neraca Dagang ID | $2,47 Bio | $3,26 Bio |
Kalender Ekonomi
Minggu Ini | |||
---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
13 Januari | CN - Trade Balance | $99,80 Bio | $97,44 Bio |
15 Januari | ID - Trade Balance | $4.33 Bio | $4.42 Bio |
ID - Interest Rate | 6% | 6% | |
US – Inflation Rate m/m | 0,3% | 0,3% | |
US – Inflation Rate y/y | 2,8% | 2,7% | |
US – Core Inflation m/m | 0,2% | 0,3% | |
US – Core Inflation y/y | 3,3% | 3,3% | |
16 Januari | US – Initial Jobless Claim | 210k | 201k |
US – Retail Sales m/m | 0,5% | 0,7% | |
US – Retail Sales y/y | 4% | 3,8% | |
17 Januari | CN – GDP Growth Rate y/y | 5,1% | 4,6% |
CN – Unemployment Rate | 5% | 5% |
Minggu Sebelumnya | ||||
---|---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Aktual | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
8 Januari | US – Initial Jobless Claim | 201k | 210k | 211k |
9 Januari | ID – Consumer Confidence | 127,7 | 120 | 125,9 |
CN – Inflation Rate m/m | 0% | 0,2% | -0,6% | |
CN – Inflation Rate y/y | 0,1% | 0,4% | 0,2% | |
10 Januari | US - Non-Farm Payrolls | 256k | 150k | 227k |
US - Unemployment Rate | 4,1% | 4,2% | 4,2% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI USD | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana USD Nusantara | -1,99% | -4,52% | -1,33% | -4,83% | -4,83% |
Fixed Income | BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 | -1,52% | -3,33% | 1,01% | 0,45% | 0,45% | |
Fixed Income | BRI Melati Premium Dollar | -2,44% | -5,20% | -0,53% | -3,83% | -3,83% | |
Fixed Income | Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A | -0,86% | -2,88% | 0,67% | 0,10% | 0,10% | |
Fixed Income | Schroder USD Bond | -0,90% | -2,84% | 1,20% | 0,39% | 0,39% | |
Medium to High | Develop Market Equity | Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar | -0,06% | -2,03% | -0,76% | 10,40% | 10,40% |
Technology Equity | Batavia Global ESG Sharia Equity USD | 1,29% | 4,31% | 3,21% | 19,76% | 19,76% | |
China Equity | BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 | 1,70% | -3,87% | 9,00% | 8,57% | 8,57% | |
G20 Equity | BRI G20 Sharia Equity Dollar | -3,21% | -4,81% | -6,20% | 4,41% | 4,41% | |
China Equity | Eastspring Syariah Greater China Equity USD A | 2,41% | -6,00% | -0,51% | 0,81% | 0,81% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI RUPIAH | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana Obligasi Nusantara | -0,46% | -2,36% | -0,19% | -4,14% | -4,14% |
Fixed Income | BNP Paribas Obligasi Cemerlang | -0,69% | -2,86% | -0,14% | -2,23% | -2,23% | |
Fixed Income | Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A | -0,37% | -1,44% | 1,97% | 2,34% | 2,34% | |
Fixed Income | Maybank Obligasi Syariah Negara | -0,91% | -3,28% | -0,61% | -1,27% | -1,27% | |
Fixed Income | Schroder Dana Mantap Plus II | -0,35% | -1,58% | -0,93% | -2,83% | -2,83% | |
Medium To High | All Cap Equity | Allianz SRI KEHATI Index | -3,27% | -10,32% | -4,71% | -12,21% | -12,21% |
SMC | Batavia Dana Saham Optimal | -0,62% | -7,31% | 2,08% | -4,17% | -4,17% | |
Big Cap Equity | BNP Paribas Pesona Syariah | -1,64% | -7,46% | 0,69% | 1,24% | 1,24% | |
All Cap Equity | Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A | -1,86% | -8,72% | 0,73% | -0,47% | -0,47% | |
Index Fund Equity | Maybank Financial Infobank15 Index | -5,75% | -13,99% | -4,77% | |||
All Cap Equity | Schroder Dana Prestasi | -1,66% | -9,87% | -2,46% | -6,01% | -6,01% | |
Index | Index Harga Saham Gabungan | -0,48% | -5,95% | 0,23% | -3,25% | -2,65% |
*= NAV 30 Desember 2024
Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.