24 Februari 2025

Domestik

Sepekan terakhir IHSG mengalami penguatan sebesar 2,48% didorong oleh sektor teknologi dan sektor kebutuhan pokok yang masing-masing menyumbang 20,24% dan 5,90% terhadap indeks. Namun perlu diwaspadai dikarenakan Investor asing malah melakukan aksi jual sebesar Rp1,55 triliun.

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di 5,75%, bertentangan dengan ekspektasi beberapa ekonom yang memperkirakan pemangkasan suku bunga. Keputusan ini terutama didasarkan pada upaya menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, yang sejak pemangkasan suku bunga bulan lalu tetap stabil di kisaran Rp16.300,-/USD.

Meskipun suku bunga tidak diturunkan, BI tetap meluncurkan kebijakan untuk meningkatkan likuiditas di pasar. Salah satunya adalah memperluas insentif makroprudensial bagi bank yang menyalurkan kredit ke sektor prioritas seperti pertanian, manufaktur, dan konstruksi. Dengan kebijakan ini, bank yang memenuhi syarat akan mendapat pengurangan Giro Wajib Minimum (GWM), memungkinkan mereka untuk menyalurkan lebih banyak kredit sehingga meningkatkan likuiditas dalam perekonomian.

Selain itu, kebijakan repatriasi devisa ekspor (DHE) juga mengalami perubahan, di mana mulai 1 Maret 2024, eksportir sumber daya alam diwajibkan untuk menahan 100% hasil ekspor mereka di dalam negeri dengan periode simpan yang diperpanjang dari tiga bulan menjadi satu tahun. Kebijakan ini berpotensi meningkatkan likuiditas keuangan hingga USD80 miliar dan memperkuat stabilitas Rupiah.

Meskipun BI mempertahankan suku bunga, arah kebijakan tetap menuju pemangkasan lebih lanjut di tahun ini, yang menunjukkan bahwa kebijakan moneter Indonesia semakin independen dari kebijakan The Fed.

Dari sisi obligasi, imbal hasil obligasi Indonesia (IndoGB) terus mengalami penurunan, terutama di tenor jangka panjang. Sejak puncaknya pada Januari, imbal hasil IndoGB 10 tahun turun 49,2 bps menjadi 6,78%, sementara imbal hasil IndoGB 1 tahun turun 82,4 bps menjadi 6,35%. Sebagai perbandingan, dalam periode yang sama, imbal hasil US Treasury 10 tahun turun 30,7 bps menjadi 4,46%, sementara US Treasury 1 tahun hanya turun 2,4 bps menjadi 4,18%.

Amerika

Data klaim awal pengangguran di AS minggu ini tidak mengalami banyak perubahan, melanjutkan tren perlambatan yang sudah berlangsung. Namun, data housing starts lebih rendah dari perkiraan akibat cuaca buruk yang menghambat aktivitas konstruksi. Sementara itu, inflasi utama di Kanada sesuai dengan ekspektasi, tetapi inflasi inti justru lebih tinggi dari perkiraan dan mencapai level tertinggi sejak Februari 2024.

Asia Pasifik

Harga rumah di China masih mengalami kontraksi, namun dengan laju penurunan yang melambat sejak November. Hal ini menunjukkan adanya sedikit perbaikan di sektor properti meskipun tekanan masih berlanjut.

Pertumbuhan ekonomi Jepang meningkat lebih cepat dari yang diperkirakan, menandai kuartal ketiga berturut-turut dengan pertumbuhan positif berkat investasi bisnis yang lebih kuat. Inflasi juga mencapai level tertinggi sejak Januari 2023, terutama didorong oleh kenaikan harga pangan, khususnya sayuran segar dan makanan segar lainnya.

Sumber : Refinitiv

Data Makro

Data Makro Sekarang Sebelumnya
PDB ID 5,03% 5,05%
Inflasi ID 0,76% 1,57%
Suku Bunga ID 5,75% 5,75%
Pengangguran ID 4,82% 5,32%
Neraca Dagang ID $3,45BIo $2,24 Bio

 

Kalender Ekonomi

Minggu Ini
Tanggal Indikator Ekonomi Data Konsensus Data Sebelumnya
24 Februari EU – Inflation m/m -0,3% 0,4%
EU – Inflation y/y 2,5% 2,4%
EU – Core Inflation y/y 2,7% 2,7%
27 Februari US -  GDP Growth Rate q/q 2,3% 3,1%
US – Initial Jobless Claim 220k 219k
28 Februari US -  Core PCE Price Index 0,3% 0,2%

 

Minggu Sebelumnya
Tanggal Indikator Ekonomi Data Aktual Data Konsensus Data Sebelumnya
17 Februari JP – GDP Growth Rate q/q 0,7% 0,3% 0,2%
ID -  Trade Balance $3,45BIo $1,91 Bio $2,24 Bio
EU – Trade Balance €15,5 Bio €14,4 Bio € 16,4 Bio
19 Februari JP – Trade Balance - ¥2758,8 Bio  - ¥2104 Bio  ¥ 130,9 Bio
ID – Interest Rate 5,75% 5,75% 5,75%
EU – Current Account €50,5 Bio €32 Bio €34,6 Bio
20 Februari US – Initial Jobless Claim 219k 216k 213k
ID – Current Account - $1,1 Bio - $0,6 Bio - $2,2 Bio
CN – Interest Rate 3,6% 3,6% 3,6%
21 Februari JP – Inflation m/m 0,5% 0,2% 0,6%
JP – Inflation y/y 0,04 3,7% 3,6%
JP – Core Inflation y/y 3,2% 3,1% 3%

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI USD 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD
Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana USD Nusantara -1,79% -3,86% -2,06% -1,79% -2,61%
Fixed Income BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 0,58% -1,01% 0,84% 0,58% 2,01%
Fixed Income BRI Melati Premium Dollar 0,59% -2,17% -0,90% 0,59% -0,54%
Fixed Income Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A 0,70% -0,65% 0,46% 0,70% 1,17%
Fixed Income Schroder USD Bond 0,87% -0,49% 1,10% 0,87% 2,23%
Medium to High Develop Market Equity Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar -0,97% -1,96% 0,60% -0,97% 7,64%
Technology Equity Batavia Technology Sharia Equity 3,93% 5,39% 14,10% 3,93% 17,06%
China Equity BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 2,01% -0,54% 17,00% 2,01% 21,17%
Develop Market Equity Schroder Global Sharia Equity 2,72% 1,79% 5,18% 2,72% 13,88%
China Equity Eastspring Syariah Greater China Equity USD A -1,01% -4,28% 4,97% -1,01% 4,07%

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI RUPIAH 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD
Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara 0,66% -0,54% -0,56% 0,66% -1,30%
Fixed Income Batavia Dana Obligasi Ultima 0,38% -0,28% 0,23% 0,38% -0,51%
Fixed Income Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A 0,34% -0,70% -0,88% 0,34% -0,80%
Fixed Income Maybank Obligasi Syariah Negara 0,21% -0,74% -0,73% 0,21% -1,80%
Fixed Income Schroder Dana Mantap Plus II 0,40% 0,21% -1,32% 0,40% -2,61%
Medium To High All Cap Equity Allianz Alpha Sector Rotation Kelas A -2,88% -11,26% -5,54% -2,88% -8,13%
SMC Batavia Dana Saham Optimal -3,16% -8,36% -4,64% -3,16% -6,92%
Big Cap Equity BNP Paribas Pesona Syariah -4,62% -10,04% -6,82% -4,62% -4,02%
All Cap Equity Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A -2,97% -9,37% -5,32% -2,97% -4,95%
Index Fund Equity Maybank Financial Infobank15 Index 0,88% -10,93% -7,00% 0,88% -10,12%
All Cap Equity Schroder Dana Prestasi -2,64% -10,19% -6,89% -2,64% -9,23%
Index Index Harga Saham Gabungan -0,09% -6,56% -2,33% -0,09% -1,65%

*= NAV 30 Januari 2025

Disclaimer

Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.