Kebijakan dan stimulus terkait pandemi – dalam besaran yang luar biasa - yang diluncurkan oleh pemerintah dan bank sentral dunia mendorong kuatnya pemulihan ekonomi global di tahun 2021. Apakah tren tersebut masih berlanjut di tahun depan?
Normalisasi pertumbuhan ekonomi dan normalisasi kebijakan – moneter dan fiskal – akan menjadi tema utama pasar global di tahun depan. Setelah penurunan ekstrim di 2020 dan kenaikan masif di 2021, pertumbuhan ekonomi ke depan diperkirakan mulai bergerak ke arah normal, yang artinya pertumbuhan ekonomi global di 2022 akan lebih rendah dibandingkan dengan 2021.
IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tumbuh sebesar 4,9% di 2022, lebih rendah dibandingkan dengan 5,9% di 2021. Meskipun menurun namun angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan rerata selama sepuluh tahun terakhir yang mencapai 2,2%.
Begitu pula dengan kebijakan moneter dan fiskal, seiring era normalisasi ekonomi global, bank sentral dan pemerintah dunia juga akan melakukan penyesuaian arah kebijakannya. Suku bunga diperkirakan meningkat secara gradual – sambil tetap mengamati kondisi pandemi – dan stimulus pandemi secara gradual akan dikurangi menuju ke level normal. Walapun dikurangi, kebijakan dan stimulus fiskal baik di kawasan negara maju maupun berkembang tetap akan akomodatif dan lebih tinggi dari rerata jangka panjangnya.
Apakah normalisasi kebijakan tersebut dapat berdampak negatif bagi pasar finansial?
Saat ini pasar terlihat lebih siap dalam menghadapi perubahan kondisi ekonomi dan kebijakan di tahun depan. Mendekati akhir tahun 2021 ini penyesuaian ekspektasi pasar juga terus dilakukan, terlihat dari perubahan pada data konsensus yang menunjukkan pelaku pasar sudah “one step ahead” dibandingkan dengan kondisi yang ada, sehingga diharapkan volatilitas di pasar keuangan juga akan lebih terkendali dan terukur. Komunikasi yang seimbang dari bank sentral dan pemerintah dunia akan menjadi sangat penting dalam menjaga stabilitas di sektor keuangan.
Setelah sempat tertinggal di tahun ini, bagaimana peluang perekonomian Asia tahun 2022?
Normalisasi pertumbuhan dan perbaikan rantai pasokan global akan berdampak positif pada sektor manufaktur dan ekonomi Asia. Peran Asia sebagai produsen dunia akan diuntungkan dari tingginya aktivitas perdagangan yang menjadi proksi dari pertumbuhan ekonomi global.
Dari sisi fleksibilitas moneter, Asia memiliki ruang kebijakan yang lebih longgar didukung oleh inflasi yang terkendali dan tingkat suku bunga riil yang tinggi. Terutama ASEAN akan menjadi salah satu bintang yang cukup prospektif di kawasan Asia. Setelah sempat tertinggal di 2021 – disebabkan oleh penanganan pandemi yang kurang optimal – pertumbuhan ekonomi Asia tahun 2022 diperkirakan akan melaju lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Melanjuti pertanyaan sebelumnya, bagaimana dengan potensi pasar finansial Asia tahun 2022?
Kami memiliki outlook yang positif, pemulihan ekonomi yang lebih merata secara global akan berdampak positif bagi pasar yang sebelumnya tertinggal seperti pasar Asia. Selain itu daya tarik pasar saham Asia juga didukung oleh proyeksi pertumbuhan earnings yang baik, posisi kepemilikan asing yang relatif rendah, dan valuasinya yang relatif murah dimana saat ini berada pada 25% discount terhadap negara maju.
Beralih ke domestik, kalau tadi sempat disebutkan bahwa tema pasar global tahun depan adalah normalisasi, bagimana dengan outlook ekonomi Indonesia?
Berbeda dengan beberapa kawasan yang mengalami normalisasi pertumbuhan, Indonesia justru diperkirakan akan mengalami akselerasi pertumbuhan ekonomi yang lebih optimal di 2022. Momentum pembukaan kembali ekonomi diperkirakan meningkat di kuartal pertama, ketika cakupan vaksinasi sudah lebih luas yang diperkirakan akan mencapai 70% dari populasi. Demografi Indonesia yang didominasi oleh usia muda juga akan membawa keuntungan, mempercepat aktivitas ekonomi kembali normal terutama apabila pembelian booster semakin diperluas.
Inflasi menjadi salah satu hal yang paling dikhawatirkan oleh investor, terutama di pasar global. Apakah inflasi turut menjadi risiko yang perlu dicermati di pasar domestik?
Sejauh ini kami memandang ekspektasi inflasi 2022 di Indonesia akan relatif terjaga. Memang, akan ada potensi peningkatan yang disebabkan beberapa faktor seperti momentum pemulihan ekonomi yang lebih kuat, peluang kenaikan administered price pada bahan bakar minyak dan listrik, dampak kenaikan PPN, dan kenaikan harga bahan baku yang dibebankan ke konsumen. Namun kami perkirakan tekanannya akan relatif terkendali dalam rentang 3% +/- 1%. Kondisi ini memberikan ruang bagi Bank Indonesia untuk tetap menerapkan kebijakan yang mendukung pemulihan ekonomi.
Bagaimana peluang nilai tukar Rupiah di tengah potensi pengetatan kebijakan moneter dunia?
Rupiah saat ini lebih kokoh dalam menghadapi perubahan sentimen global, meskipun berpotensi melemah di tengah perubahan kebijakan moneter global dan normalisasi harga komoditas dunia, namun stabilitasnya masih akan terjaga ditopang oleh tiga pilar utama, yaitu kebijakan moneter prudensial yang diterapkan Bank Indonesia, ketahanan eksternal yang lebih kuat, dan cadangan devisa yang memadai. Kepemilikan asing pada pasar obligasi Indonesia yang sudah jauh lebih rendah turut mengurangi potensi tekanan dari arus keluar dana asing.
Dalam hal pengelolaan risiko, apa saja katalis negatif yang perlu dicermati ke depannya?
Perkembangan varian baru pandemi dan efektivitas vaksin, serta komunikasi pemerintah dan bank sentral akan perubahan kebijakan moneter dan fiskal – besaran dan kecepatannya – adalah beberapa faktor risiko utama yang perlu dicermati kedepannya. Kualitas rilis data ekonomi dalam beberapa bulan mendatang akan mempengaruhi bagaimana normalisasi kebijakan moneter global akan dilakukan.
Apa strategi investasi portofolio saham yang akan diterapkan dalam menyikapi tahun 2022 yang sangat dinamis?
Guna menghasilkan dan mempertahankan alpha pada kinerja portofolio, strategi pengelolaan akan dibagi menjadi dua pendekatan:
Di samping itu, kami juga terus mencermati likuiditas dan volatilitas untuk memastikan pengelolaan investasi memberikan hasil optimal dengan risiko
Narasumber
Samuel Kesuma. CFA
Senior Portfolio Manager – Equity
PENGUNGKAPAN DAN SANGGAHAN: INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. CALON INVESTOR WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DATANG.
Dokumen ini disusun berdasarkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak menjamin keakuratan, kecukupan, atau kelengkapan informasi dan materi yang diberikan. Meskipun dokumen ini telah dipersiapkan dengan seksama, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum dan keuangan yang timbul, baik terhadap atau diderita oleh orang atau pihak apapun dan dengan cara apapun yang dianggap sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan atas dasar keseluruhan atau sebagian dari dokumen ini. Reksa Dana Manulife adalah reksa dana domestik yang ditawarkan dan dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia. Penawaran reksa dana tidak didaftarkan sesuai dengan hukum dan peraturan lainnya selain yang berlaku di Indonesia. Investasi pada reksa dana bukan merupakan deposito maupun investasi yang dijamin atau diasuransikan oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia atau afiliasinya, dan tidak terbebas dari resiko investasi, termasuk di dalamnya kemungkinan berkurangnya nilai awal investasi. Nilai unit penyertaan reksa dana serta hasil investasinya dapat naik atau turun. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang, dan semua perkiraan yang dibuat hanya sebagai indikasi masa datang, bukan merupakan kinerja sebenarnya dari reksa dana. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah perusahaan Manajer Investasi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan izin dari Bapepam No. : Kep-07/PM/MI/1997 tertanggal 21 Agustus 1997. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia adalah bagian dari Manulife Asset Management. Informasi selengkapnya mengenai Manulife Asset Management dapat ditemukan di www.manulifeam.com. Manulife Asset Management, Manulife, dan desain logo Manulife adalah merk terdaftar dari Manufacturers Life Insurance Company dan digunakan oleh Manulife dan afiliasinya.