4 November 2024

Domestik

Sepekan terakhir IHSG mengalami pelemahan sebesar 2,46% didorong oleh sektor transportasi dan sektor konsumsi non-siklikal yang masing-masing menyumbang -2,85% dan -2,73% terhadap indeks. Investor asing juga melakukan aksi jual sebesar Rp3,67 triliun yang didominasi oleh penjualan pada saham BBRI, BBCA, BMRI, BBNI dan TLKM.

Indonesia mencatatkan inflasi utama yang sedikit menurun, yang merupakan level terendah sejak Oktober 2021, meskipun inflasi inti justru menunjukkan peningkatan hingga level tertinggi sejak Juli 2023. Hal ini masih berada dalam kisaran target inflasi Bank Indonesia (BI), memberikan fleksibilitas bagi BI dalam kebijakan suku bunga. Di pasar keuangan, nilai tukar Rupiah melemah mendekati 15.700 setelah sebelumnya mencapai titik terendah 15.100 pada bulan September. Imbal hasil obligasi Indonesia mengalami kenaikan, tetapi tetap lebih stabil dibandingkan dengan peningkatan imbal hasil Treasury AS, dengan kenaikan sekitar 30 bps. Di tengah kondisi global yang tidak pasti, diversifikasi aset di seluruh kelas aset sangat dianjurkan, sementara investor juga disarankan untuk tetap berinvestasi karena peluang reli pasar masih terbuka.

Amerika

Imbal hasil Treasury AS tetap tinggi minggu ini, dengan UST 10Y berada di 4,29% dan UST 2Y di 4,18%. Kenaikan ini didorong oleh kekhawatiran pasar terkait potensi defisit fiskal yang lebih besar jika Trump memenangkan pemilu mendatang. Data ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda perlambatan dengan lowongan kerja mencapai titik terendah sejak Januari 2021 dan pertumbuhan PDB di bawah ekspektasi, mengindikasikan pelemahan ekonomi secara bertahap. Jajak pendapat presiden terakhir menunjukkan persaingan ketat antara Trump dan Harris, dengan Trump unggul di lima dari tujuh negara bagian penentu. Ekspektasi skenario Red Sweep terus meningkat, yang dapat memperburuk defisit fiskal AS. Menjelang pertemuan FOMC mendatang, pasar memperkirakan potensi penurunan suku bunga sebesar 25 bps dalam dua pertemuan berikutnya. Namun, proyeksi terbaru menunjukkan bahwa batas bawah suku bunga mungkin akan lebih tinggi di 3,53% pada 1Q26, berbeda jauh dari ekspektasi sebelumnya yang hanya 2,73%.

Asia Pasifik

Tiongkok menunjukkan tanda-tanda pemulihan dalam sektor manufaktur, dengan indeks manufaktur NBS dan Caixin berada di atas ekspektasi pasar. Hal ini mencerminkan adanya sedikit ekspansi dalam industri manufaktur, yang membawa angin segar bagi ekonomi Tiongkok di tengah kondisi global yang menantang. Selain itu, ekspektasi pasar terhadap paket stimulus dari pemerintah Tiongkok tetap tinggi, dengan harapan bahwa stimulus ini akan memberikan dorongan yang signifikan bagi sektor industri dan konsumsi domestik.

Bank sentral Jepang (Bank of Japan) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, sesuai dengan ekspektasi pasar. Namun, data terbaru menunjukkan penurunan dalam keyakinan konsumen dibandingkan bulan sebelumnya, mencerminkan ketidakpastian yang dihadapi oleh konsumen di tengah kondisi ekonomi global yang sulit. Industri manufaktur Jepang terus mengalami kontraksi ringan selama empat bulan berturut-turut, yang mengindikasikan bahwa sektor ini masih berjuang untuk pulih di tengah lemahnya permintaan domestik dan global.

 

Sumber : Refinitiv

 

 

Data Makro

Kalender Ekonomi

Data Makro Sekarang Sebelumnya
PDB ID 5,05% 5,11%
Inflasi ID 1,71% 1,84%
Suku Bunga ID 6% 6%
Pengangguran ID 4,82% 5,32%
Neraca Dagang ID $3,26 Bio $2,89 Bio

 

Minggu Ini
Tanggal Indikator Ekonomi Data Konsensus Data Sebelumnya
5 November ID – GDP Growth Rate q/q 1,6% 3,79%
ID – GDP Growth Rate y/y 5% 5,05%
7 November CN – Trade Balance $73,5 Bio $81,71 Bio
US – Initial Jobless Claim 222k 216k
ID – Consumer Confidence 123,2 123,5
8 November US – Interest Rate 4,75% 5%

 

Minggu Sebelumnya
Tanggal Indikator Ekonomi Data Aktual Data Konsensus Data Sebelumnya
29 Oktober US – JOTLs Jobs Opening 7,443 Mio 7,92 Mio 8,04 Mio
US – CB Consumer Confidence 108,7 98,7 98,8
30 Oktober US – GDP Growth Rate q/q Adv. 2,8% 3% 3%
31 Oktober CN – NBS Manufacturing PMI 50,1 50,1 49,8
US -  Core PCE Price index 2,7% 2,7% 2,7%
US - Initial Jobless Claim 216k 231k 227k
1 November CN - Caixin Manufacturing PMI 50,3 49,5 49,3
ID -  Inflation Rate m/m 0,08% 0% -0,12%
ID -  Inflation Rate y/y 1,71% 1,7% 1,84%
US - Non Farm Payrolls 12k 140k 254k
US - Unemployment Rate 4,1% 4,1% 4,1%
US - ISM Manufacturing PMI 46,5 47,6 47,2

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI USD 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD

Low To Medium

Fixed Income

Ashmore Dana USD Nusantara

-2,61%

1,50%

3,67%

-2,93%

8,21%

Fixed Income

BNP Paribas Prima USD Kelas RK1

-1,90%

1,52%

4,65%

1,94%

8,39%

Fixed Income

BRI Melati Premium Dollar

-2,68%

0,87%

4,62%

-1,27%

8,94%

Fixed Income

Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A

-1,77%

0,77%

3,27%

1,24%

5,01%

Fixed Income

Schroder USD Bond

-1,66%

1,31%

3,99%

1,61%

6,35%

Medium to High

Develop Market Equity

Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar

-1,75%

0,58%

7,74%

10,71%

22,19%

Technology Equity

Batavia Global ESG Sharia Equity USD

-2,45%

2,25%

4,63%

4,18%

14,43%

China Equity

BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1

-1,80%

15,39%

12,92%

10,91%

11,23%

G20 Equity

BRI G20 Sharia Equity Dollar

-2,24%

-2,17%

3,30%

7,24%

19,97%

China Equity

Eastspring Syariah Greater China Equity USD A

-1,80%

15,39%

12,92%

10,91%

11,23%

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI RUPIAH 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD

Low To Medium

Fixed Income

Ashmore Dana Obligasi Nusantara

-1,91%

1,60%

2,08%

-3,70%

0,93%

Fixed Income

BNP Paribas Obligasi Cemerlang

-1,69%

0,35%

1,93%

-1,06%

1,74%

Fixed Income

Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A

-1,97%

-0,04%

1,50%

0,07%

4,26%

Fixed Income

Maybank Obligasi Syariah Negara

-1,17%

0,58%

1,29%

0,65%

1,43%

Fixed Income

Schroder Dana Mantap Plus II

-1,22%

-1,48%

0,95%

-2,47%

1,01%

Medium To High

All Cap Equity

Allianz Alpha Sector Rotation

-0,26%

6,21%

5,44%

4,63%

8,19%

SMC

Batavia Dana Saham Optimal

-1,52%

4,07%

5,02%

1,82%

6,55%

Big Cap Equity

BNP Paribas Pesona Syariah

-1,50%

3,30%

6,79%

7,75%

8,48%

All Cap Equity

Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A

-1,18%

5,19%

6,45%

7,75%

8,84%

Index Fund Equity

Maybank Financial Infobank15 Index

-2,40%

4,27%

1,70%

NULL

NULL

All Cap Equity

Schroder Dana Prestasi

-2,46%

3,05%

2,64%

1,71%

5,43%

Index

Index Harga Saham Gabungan

0,61%

4,39%

4,70%

4,14%

12,17%

*= NAV 31 Oktober 2024

Disclaimer

Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.