28 Oktober 2024

Domestik

Sepekan terakhir IHSG mengalami pelemahan sebesar 0,84% didorong oleh sektor infrastruktur dan sektor kesehatan yang masing-masing menyumbang -2,34% dan -1,95% terhadap indeks. Investor asing juga melakukan aksi jual sebesar Rp588,71 miliar yang didominasi oleh penjualan pada saham BBRI, TLKM, MDKA, BMRI, dan ADRO.

Indonesia mengalami peningkatan suplai uang M2 dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah, meskipun kenaikannya lebih rendah dibandingkan obligasi pemerintah AS. Sentimen positif di pasar dipicu oleh susunan kabinet baru yang lebih profesional, dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang tetap bertugas, menjamin kebijakan fiskal tetap stabil. Target defisit fiskal Indonesia tetap pada 2,5% dalam anggaran 2025, dan proyeksi utang pemerintah di bawah 60% dari PDB. Selain itu, inisiatif penghapusan utang bagi enam juta petani dan nelayan dapat meningkatkan pertumbuhan pinjaman kecil di bank BUMN, yang berpotensi memperkuat sektor perbankan dan properti ke depannya.

Amerika

Sentimen terhadap pemilihan presiden AS mengalami perubahan, dengan selisih hasil jajak pendapat antara Harris dan Trump yang semakin tipis, meskipun Harris masih memimpin. Data klaim pengangguran mingguan juga menunjukkan hasil yang lebih rendah dari perkiraan, menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja meski suku bunga tetap tinggi. Selain itu, ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed mengalami perubahan, dengan proyeksi penurunan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya. Hal ini berdampak pada kenaikan imbal hasil obligasi AS, di mana yield UST 10 tahun meningkat ke 4,198%, dan yield UST 2 tahun ke 4,064%. Kemenangan Trump yang semakin mungkin meningkatkan kekhawatiran defisit fiskal yang lebih besar, dengan estimasi defisit sekitar $7,5 triliun dalam satu dekade jika ia terpilih, yang berpotensi menciptakan ketidakstabilan fiskal lebih tinggi dari skenario di bawah Harris.

Asia Pasifik

Tiongkok melanjutkan kebijakan pelonggaran dengan pemangkasan suku bunga yang sedikit lebih besar dari yang diharapkan. Langkah ini dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan pemulihan ekonomi yang lebih stabil di tengah penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Meski demikian, pasar tetap berhati-hati terhadap pemulihan Tiongkok yang menghadapi tantangan struktural.

Ekonomi Jepang mengalami pelemahan di sektor manufaktur dan jasa, dengan PMI menunjukkan kontraksi yang tidak terduga pada sektor jasa. Data ini menunjukkan adanya hambatan pada pemulihan ekonomi Jepang, meskipun pemerintah dan Bank of Japan terus mendukung perekonomian melalui kebijakan akomodatif.

 

Sumber : Refinitiv

 

 

Data Makro

Kalender Ekonomi

Data Makro Sekarang Sebelumnya
PDB ID 5,05% 5,11%
Inflasi ID 1,84% 2,12%
Suku Bunga ID 6% 6%
Pengangguran ID 4,82% 5,32%
Neraca Dagang ID $3,26 Bio $2,89 Bio

 

Minggu Ini
Tanggal Indikator Ekonomi Data Konsensus Data Sebelumnya
29 Oktober US – JOTLs Jobs Opening 7,92 Mio 8,04 Mio
US – CB Consumer Confidence 98,7 98,8
30 Oktober US – GDP Growth Rate q/q Adv. 3% 3%
31 Oktober CN – NBS Manufacturing PMI 50,1 49,8
US -  Core PCE Price index 2,7% 2,7%
US - Initial Jobless Claim 231k 227k
1 November CN - Caixin Manufacturing PMI 49,5 49,3
ID -  Inflation Rate m/m 0% -0,12%
ID -  Inflation Rate y/y 1,7% 1,84%
US - Non Farm Payrolls 140k 254k
US - Unemployment Rate 4,1% 4,1%
US - ISM Manufacturing PMI 47,6 47,2

 

Minggu Sebelumnya
Tanggal Indikator Ekonomi Data Aktual Data Konsensus Data Sebelumnya
21 Oktober CN – Interest Rate 3,6% 3,65% 3,85%
24 Oktober US – Initial Jobless Claim 227k% 245k 241k

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI USD 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD
Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana USD Nusantara 1,54% 3,33% 3,46% -0,33% 9,21%
Fixed Income BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 0,94% 4,49% 4,55% 3,92% 9,58%
Fixed Income BRI Melati Premium Dollar 1,19% 4,92% 4,32% 1,45% 10,06%
Fixed Income Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A 0,59% 3,65% 3,25% 3,07% 7,15%
Fixed Income Schroder USD Bond 0,90% 4,16% 4,23% 3,33% 7,94%
Medium to High Develop Market Equity Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar 1,05% 1,06% 5,69% 12,43%  
Technology Equity Batavia Global ESG Sharia Equity USD 0,32% 4,52% 3,46% 6,84% 14,07%
China Equity BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 14,07% 10,64% 14,41% 10,20% 7,37%
G20 Equity BRI G20 Sharia Equity Dollar 0,76% -1,38% 2,19% 9,77% 18,83%
China Equity Eastspring Syariah Greater China Equity USD A 11,47% 3,55% 6,46% 4,92% 6,06%

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI RUPIAH 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD
Low To Medium Fixed Income Batavia Dana Obligasi Ultima 0,87% 2,27% 1,14% 1,05% 1,84%
Fixed Income BNP Paribas Prima II kelas RK1 1,03% 3,45% 3,23% 3,84% 5,92%
Fixed Income Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A 0,74% 2,76% 2,15% 2,08% 5,23%
Fixed Income Maybank Obligasi Syariah Negara 0,88% 1,54% 1,62% 1,84%  
Fixed Income Schroder Dana Mantap Plus II -1,90% 0,66% 0,48% -1,27% 0,88%
Medium To High All Cap Equity Allianz Alpha Sector Rotation 2,21% 10,55% 0,08% 4,90% 2,09%
SMC Batavia Dana Saham Optimal 3,26% 10,13% 1,78% 3,39% 3,54%
Big Cap Equity BNP Paribas Ekuitas 1,30% 7,51% -0,54% 2,92% 2,38%
All Cap Equity Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A 2,95% 10,36% 2,46% 9,04% 5,31%
Index Fund Equity Maybank Financial Infobank15 Index 0,11% 10,72% -4,82%    
All Cap Equity Schroder Dana Prestasi Plus 2,20% 7,49% 0,11% 3,44% 2,74%
Index Index Harga Saham Gabungan -1,86% 6,57% 3,28% 3,51% 8,47%

*= NAV 30 September 2024

Disclaimer

Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.